Process Manufacturing vs Discrete Manufacturing
Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu tentang Process Manufacturing dan Discrete Manufacturing. Apa perbedaan dari kedua jenis manufacturing tersebut? Mari kita bahas bersama.
Kebanyakan diantara kita mungkin tidak terlalu ngeh ada nya tipe manufacturing ini. Pada bangku kuliah kita sangat familiar dengan istilah Bill of Materials (BOM), yakni daftar susunan component penyusun suatu produk yang sering digambarkan dengan bentuk tree. Apakah kita tahu dengan istilah Formula? Nah, biasanya ketika mendengar kata Formula, bayangan kita langsung mengacu pada ramuan dsb. Betul gak?
Teman-teman pastinya sudah tahu beberapa jenis industri seperti Pharmaceutical, Chemical, Food and Beverages, Paper, Metals, Fibers dsb. Jika dilihat dari jenis prosesnya, industri ini dikelompokkan ke dalam Process Manufacturing. Process Manufacturing menurut APICS: " Production that adds value by mixing, separating, forming and/or performing chemical reactions. It may be done in batch or continuous made."
Oil and Gas industry pun bisa dikelompokan kedalam tipe manufacturing ini.
Selain jenis industri diatas, tentunya teman-teman pun sangat kenal dengan industri seperti perakitan otomotif, elektronik dsb. Industri ini dikelompokan ke dalam Discrete Manufacturing, APICS: "Production of distinct items such as automobiles, appliances, computers." Secara umum perbandingan Process dan Discrete Maufacturing ialah 40:60.
Gambar dibawah ini menggambarkan detail perbedaan dari Process dan Discrete Manufacturing:
Dari penjelasan diatas, kini kita tahu perbedaan Process Mfg vs Discrete Mfg. Terjawab pula pertanyaan diawal mengenai istilah Formula pada Manufaktur. Bisa dibilang, Formula ialah istilah BOM-nya Process Manufacturing. Jadi ketika kita sedang membicarakan Industri Process Mfg, maka ketika kita membicarakan mengenai susunan material penyusun produk maka terminologi Formula lah yang terucap.
0 comments